Komitmen Dinas Kominfosan Terus Tingkatkan Keamanan Data dan Informasi
Sleman – Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian (Kominfosan) Kota Yogyakarta pada Rabu (11/12/2024) melakukan kunjungan untuk studi tiru tentang manajemen keamanan data dan informasi ke Direktorat Teknologi Informasi (DTI) Universitas Gadjah Mada (UGM).
Sekretaris Dinas Kominfosan Kota Yogyakarta Suciati Sah menyampaikan, kunjungan tersebut bertujuan untuk studi tiru dan tukar pengalaman dalam tata kelola keamanan data dan informasi. Setelah sebelumnya sudah dijalin kerja sama dengan Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi UGM.
“Kunjungan hari ini dalam rangka Kerjasama Dinas Kominfosan Kota Yogyakarta dengan DTI UGM, bagaimana System Information Event Management atau SIEM itu berjalan, untuk memantau setiap kejadian dan insiden baik keluar maupun masuk dalam lalu lintas jaringan intranet dan internet,” ujarnya.
Pihaknya juga mengatakan, Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Kominfosan telah menerapkan ISO 27001 serta meluncurkan Tim Tanggap Insiden Siber atau Computer Security Incident Response Team (CSIRT) pada Mei 2024. Sehingga harus semakin banyak belajar dalam meningkatkan pengetahuan serta kemampuan dalam peningkatan keamanan data dan informasi.
“Pengguna layanan digital di UGM cukup mirip dengan pengguna di Pemkot Yogyakarta, dengan karakter yang majemuk dan beragam. Sehingga tantangan untuk mengontrol pengguna akhir ini juga banyak. Untuk itu pencegahan terhadap potensi adanya kerawanan malware harus dideteksi sejak dini agar dapat dicegah,” katanya.
Maka dari itu, lanjut Suci, harapannya ke depan bisa dijalin kerja sama yang lebih lanjut dengan DTI UGM. Baik itu dalam bentuk workshop ataupun bimbingan teknis yang lebih mendalam terkait peningkatan keamanan data dan informasi.
Sementara itu Kepala Subdirektorat Infrastruktur dan Keamanan Teknologi Informasi DTI UGM, Agung Ariyansyah menjelaskan, membangun security awareness kepada end user memang menjadi tantangan yang sangat kompleks. Di samping semakin banyaknya ancaman terhadap keamanan siber di setiap produk dan layanan digital yang dibangun.
“Manajemen risiko menjadi sangat penting, dimulai dari proses perencanaan, uji coba, monitoring dan audit. Serangan siber sekarang ini ancamannya juga semakin beragam, sehingga dengan adanya penerapan ISO pada sistem manajemen keamanan data dan informasi itu sangat baik. Dengan terus memperkuat keamanan jaringan, teknologi dan infrastruktur di dalamnya,” jelasnya. (Jul)