Strategi Layanan Publik Pemkot Yogya Diadopsi Daerah Lain


 

Umbulharjo - Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kota Yogyakarta menerima studi lapangan dari Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BKPSDMD) Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan. Kunjungan kali ini dipimpin oleh Sekretaris BKPSDMD Kota Makassar Benyamin B Turupadang dan diterima oleh Kepala Dinkominfosan Kota Yogyakarta Ignatius Trihastono di Ruang Riset Kantor Dinkominfosan Kota Yogyakarta, Kamis (12/9).

 

Benyamin B Turupadang menyebutkan, kunjungannya ke Kota Yogyakarta dalam rangka Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan I Kota Makassar Tahun Anggaran 2024.

 

“Kegiatan ini bertujuan untuk memenuhi kompetensi jabatan pengawas dengan mendapatkan lesson learnt di Pemerintah Kota Yogyakarta sehingga mampu mengadopsi ataupun mengadaptasi keunggulan strategi pelaksanaan pelayanan publik di Kota Yogyakarta,” jelasnya. 

 

Menanggapi hal itu,  Ignatius Trihastono menjelaskan bahwa masa kini pemerintah berdampingan dengan ekspektasi masyarakat. Sebuah inovasi itu hadir bertujuan untuk menjawab kebutuhan masyarakat.

 

“Layanan berbasis digital hadir sebagai jawaban atas keresahan masyarakat dalam mengakses layanan publik. Aplikasi Jogja Smart Service (JSS) diciptakan untuk menyederhanakan, memudahkan dan mempercepat pelayanan kepada masyarakat dengan semua data yang telah terintegrasi,” ungkapnya.

 

Pihaknya juga menyampaikan sebuah inovasi tidak hanya sekadar digitalisasi. Lebih dari itu, Ignatius Trihastono melanjutkan. Sebuah inovasi harus membawa dampak dan meningkatkan sesuatu. Dampak yang efektif, efisien, sederhana dan mudah dimengerti seluruh elemen di masyarakat. Kemudian meningkatkan sesuatu seperti meningkatkan pelayanan, meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah.

 

“Tidak hanya digitalisasi, contohnya program Munggah, Mundur, Madhep Kali (M3K). Program milik Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Yogyakarta merupakan salah satu inovasi dalam penanganan permukiman kumuh di Kota Yogya agar lebih tertata dan mempermudah akses kegawatdaruratan seperti dilalui ambulans ataupun pemadam kebakaran,” jelas Ignatius Trihastono.

 

Ignatius Trihastono juga memberikan contoh inovasi layanan Dukcapil Kota Yogyakarta yang berkaitan dengan tiga dokumen yaitu Manten Anyar Entuk Telu atau disebut Mantul. Layanan ini memberikan beberapa dokumen kependudukan dalam sekali pengurusan saat melakukan pernikahan, yakni Kutipan Akta Perkawinan, Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK) baru.  (Chi)