Unidayan Pelajari Tata Kelola Pemerintah Menggunakan JSS
Umbulharjo - Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kota Yogyakarta menerima kunjungan dari mahasiswa program pasca sarjana Universitas Dayanu Ikhsanuddin (Unidayan) Kabupaten Bau-bau Provinsi Sulawesi Tenggara . Kunjungan ini diterima oleh Kepala Dinkominfosan Kota Yogya Ignatius Trihastono di Ruang Sekretaris Dinkominfosan, Selasa (3/9).
Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara Unidayan, Dr. La Didi mengatakan kunjungannya ke Kota Yogyakarta dalam rangka meningkatkan wawasan terkait studi empiris tata kelola sektor publik.
“Inovasi layanan Jogja Smart Service menurut kami sangat luar biasa, yang kami tau JSS ini memiliki banyak layanan di dalamnya dan yang membuat kami kagum aplikasi ini sudah berjalan cukup lama serta tetap berjalan meski sudah berganti pimpinan daerahnya,” ujarnya.
Penyerahan cindera mata
Ignatius Trihastono mengatakan inovasi diarahkan untuk memudahkan dan meningkatkan berbagai pelayanan masyarakat serta membantu mengelola sistem pemerintahan yang lebih modern, transparan dan akuntabel.
“Inovasi harus membawa dampak dan meningkatkan sesuatu. Dampak yang efektif, efisien, sederhana dan mudah dimengerti seluruh elemen di masyarakat. Kemudian meningkatkan sesuatu seperti meningkatkan pelayanan, meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah,” tutur Ignatius Trihastono.
Inisiasi untuk mengintegrasikan berbagai sistem atau aplikasi ke dalam aplikasi tunggal sudah dilakukan sejak 2017 dan rilis pada tahun 2018. Sampai dengan saat ini, Trihastono menyampaikan telah memperbarui Jogja Smart Service (JSS) ini dari versi 1.0 hingga kemudian di tahun 2024 pengembangan versi 6.0 yang telah dilengkapi sistem keamanan ISO 1:270001.
“Jogja Smart Service (JSS). Aplikasi ini merupakan sebuah layanan digital Pemerintah Kota Yogyakarta dengan konsep Single ID, Single Sign On, Single Window untuk layanan kepada pegawai maupun masyarakat,” Trihastono .
Menurutnya, sebuah inovasi itu akan berdampak pada inovasi lainnya, karena pada dasarnya inovasi tidak akan pernah berhenti. Trihastono menjelaskan bahwa inovasi itu selalu kontekstual seperti yang menjadi kebutuhan saat ini dan harus menjawabnya dengan inovasi-inovasi baru.
"Dengan adanya kebutuhan-kebutuhan akan membuat inspirasi sehingga menciptakan inovasi yang lebih komprehensif lagi dan yang paling penting adalah tawaran aksi perubahan dari inovasi tersebut terimplementasikan dengan baik untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat," lanjutnya.
Pengembangan aplikasi JSS tidak serta merta tercipta aplikasi lengkap seperti saat ini. Trihastono mengungkapkan perlu dibangunnya kepercayaan di masyarakat tentang keberadaan JSS sehingga masyarakat mau menggunakan dan memanfaatkan layanan tersebut.
“Tentu ada tantangan tersendiri untuk membuat masyarakat percaya kepada kami, terlebih dalam sign in kami menggunakan NIK. Semua membutuhkan proses hingga sampai saat ini,” tambahnya. (Chi)