Layanan Publik Berbasis Digital Dibutuhkan Saat Ini
Umbulharjo – Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian (Diskominfosan) Kota Yogyakarta mendapat kunjungan dari Universitas Musamus (Unmus) Merauke pada Selasa (16/7/2014). Kunjungan dipimpin Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Unmus, Syahruddin.
Syahruddin menuturkan kunjungannya tersebut dalam rangka mempelajari inovasi layanan publik yang dimiliki dan dikembangkan, terutama pada layanan publik berbasis digital. Di mana hal tersebut menjadi suatu kebutuhan dalam penyelenggaraan pelayanan.
"Kedatangan kami ke sini untuk belajar tentang inovasi layanan publik dan bagaimana inovasi tersebut berjalan di Kota Yogyakarta. Kami berharap banyak hal yang bisa dipelajari, diadaptasi dan nantinya akan dikembangkan oleh para mahasiswa kami yang kebanyakan merupakan ASN yang sedang menempuh studi master,” tuturnya di Ruang Rapat Diskominfosan Kota Yogya.
Menurutnya inovasi layanan publik yang dimiliki Kota Yogyakarta menjadi salah satu rujukan utama di Indonesia, utamanya terkait penyelenggaraan layanan publik berbasis digital, yang sekarang ini sedang dan akan terus berkembang di setiap daerah.
Menanggapi hal tersebut Kepala Diskominfosan Kota Yogyakarta Ignatius Trihastono mengatakan, inovasi pada dasarnya diciptakan untuk menjawab tantangan dan kebutuhan yang ada. Seperti halnya aplikasi Jogja Smart Service (JSS) yang hadir di tahun 2018.
“Aplikasi JSS hadir berangkat dari visi untuk menyederhanakan layanan kepada masyarakat melalui digitalisasi. Supaya layanan dapat berjalan lebih efektif dan efisien. Di mana konsep seperti inilah yang dibutuhkan di masa sekarang, layanan masyarakat yang jauh lebih sederhana, cepat, dan tidak memakan biaya tinggi,” katanya.
Sejalan dengan itu, Sekretaris Diskominfosan Kota Yogyakarta Suciati Sah mengutarakan, layanan publik yang ada di aplikasi JSS sudah terintegrasi, jadi setiap perangkat daerah yang punya layanan ke masyarakat, dapat diakses melalui JSS.
“Semuanya sudah terpusat, mulai dari data, server, dan jaringan. Jadi sudah ada koordinasi dengan perangkat daerah yang punya layanan, supaya diintegrasikan di aplikasi JSS. Hingga saat ini sudah ada 232 layanan, di mana 164 merupakan layanan publik sementara 68 lainnya adalah layanan pemerintahan,” ujarnya. (Jul)