Pelatihan Ekosistem Digital Dorong UMKM Melek Media Sosial

MERGANGSAN - Perkembangan teknologi informasi saat ini sangat berdampak terutama di dunia bisnis dan di berbagai sektor. Salah satunya pada sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) khususnya di Kota Yogyakarta. Untuk itu, Pemerintah Kota Yogyakarta mendorong para UMKM agar melek terhadap dunia pemasaran produk melalui digital.

Sejalan dengan hal tersebut, Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Kota Yogyakarta bekerjasama dengan Kemantren Mergangsan menyelenggarakan ‘Pelatihan Penguatan Ekosistem Digital dengan Materi Desain Konten dan Copywriting’, Kamis (13/6) di Pendopo Kemantren Mergangsan Yogyakarta.

Dengan narasumber dari Infotekno Novan yang dalam kesempatan ini memberikan materi mengenai Desain Konten dan Eko Indiarto dengan materi Copywriting.

Salah satu narasumber dari Infotekno Novan saat memberikan materi mengenai Desain Konten secara langsung.

Ketua Tim Kerja Pengamanan Informasi, Diskominfosan Kota Yogyakarta, Dewi Ciptaningrum mengatakan, kegiatan ini selain dalam rangka penguatan ekosistem digital juga meningkatkan literasi digital masyarakat Kota Yogyakarta.

“Kita mengajak masyarakat Kota Yogyakarta, bisa kelompok UMKM, pemuda, pelajar dan masyarakat maupun umum untuk ikut belajar mengenai ekosistem digital. Sehingga, akan lebih banyak masyarakat yang memanfaatkan sosial media mereka,”jelas Dewi saat diwawancarai.

Pihaknya menjelaskan, kegiatan ini sudah berjalan sejak Tahun 2021. Namun untuk tahun 2024 ini, Kemantren Mergangsan merupakan tempat keempat yang mendapatkan pelatihan tersebut. “Harapannya, dengan pelatihan yang diberikan, tingkat literasi digital masyarakat Kota Yogyakarta bisa merata,”ujarnya.

Beberapa peserta yang antusias mengikuti pelatihan desain konten dari Diskominfosan Kota Yogyakarta.

Sementara itu, Ketua Forum Komunikasi UMKM Kemantren Mergangsan, Lucia Nucke Idayani mengungkapkan, pelatihan penguatan ekosistem digital sangatlah perlu diikuti oleh UMKM ataupun masyarakat umum yang ada di Kemantren Mergangsan.

Sebab menurutnya, masih banyak produsen yang belum memahami standar pembuatan produk mulai dari pemasaran, pemanfaatan digital serta  higienitas suatu produk.

“Melihat kondisi umkm yang semakin banyak, produk di luaran yang berkeliaran seperti minuman sangat perlu diberikan edukasi. Sehingga tidak hanya menarik perhatian konsumen karena pemasarannya yang bagus, tetapi juga aman dikonsumsi,”ungkapnya.

Eko Indiarto dengan materi Copywriting saat memberikan materi.

Ia berharap, dengan diadakannya pelatihan ini para UMKM yang belum memaksimalkan penjualan melalui sosial media dapat mendapatkan ilmu dan diterapkan dalam keseharian. “Para UMKM ini memang harus didorong agar melek terhadap sosial media. Sehingga penjualan mereka bisa merambah keluar pulau bahkan luar negeri,”jelasnya. (Hes)