Penataan Infrastruktur Telekomunikasi Dukung Pariwisata Yogya
Umbulharjo – Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian (Dinkominfosan) Kota Yogyakarta menerima kunjungan kerja dari Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Cirebon. Kunjungan tersebut dipimpin oleh Kepala Bidang Statistik, Persandian, dan E - Government Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Cirebon, Endang Sri Pujiastuti dan langsung disambut oleh Sekretaris Dinkominfosan Kota Yogyakarta Suciati Sah di Ruang Riset Kantor Dinkominfosan Kota Yogyakarta, pada Selasa (19/12).
Dalam kunjungannya, Endang Sri Pujiastuti mengungapkan bahwa alasannya berkunjung di Kota Yogyakarta adalah untuk belajar tentang Infrastruktur Pasif Telekomunikasi di Kota Yogyakarta yang menurutnya ringkas tapi juga sangat kompleks.
“Kami, bermaksud kesini mau belajar. Karena kami melihat, mengetahui dan mendengar informasi bahwa disini itu punya Perda tentang Infrastruktur Pasif Telekomunikasi yang tentang penataan, kemudian tentang pengawasaan yang belum kami punya disana,” ujarnya.
Slamet Rustandi Winata selaku Kepala Seksi Perangkat Lunak menyampaikan bahwa Kota Yogyakarta memiliki bentuk tanah yang cenderung datar tanpa gunung maka peraturan yang dibuat lebih ke penataan daripada perizinan.
“Kota Yogya itu kota yang cukup kecil, kemudian bentuk tanahnya juga rata tapi karena itu kita mengutip aturannya, kita tidak lagi terkait tentang perizinan tetapi lebih ke penataan. Karena Yogya itu kan kota pariwisata nanti kalau terjadi keruwetan seperti itu, siapa yang mau datang ke kota Yogya. Karena kita hidup dari pariwisata,” katanya.
Winata menambahkan jika dalam proses penataan Kominfo tidak sendiri, diperlukan kerja sama dan koordinasi dari berbagai belah pihak agar rencana penataan kabel fiber optic berjalan secara cepat dan efisien.
“Karena disini kita jadikan satu, biar bisa kita mengendalikan penataan maka dari itu Kominfo masuk. Ini yang penting adalah kerja sama dari semua OPD, itu yang paling penting. Kalau hanya satu, ya kesusahan,” katanya.
Sementara itu Sri pujiastuti mengatakan karena baru mulai maka masih banyak yang masih harus dibenahi setelah melihat Kota Yogyakarta. Menurutnya meskipun sumber daya manusianya terbatas, yang terpenting adalah keinginan dan komitmen untuk berubah.
“Yang penting keinginan berubah. Dan kami juga terbatas sumber daya manusianya, yang kita perlukan komitmen karena kita sebenarnya itu adalah garda depan di era digitalisasi,” imbuhnya. (IKRM)