Kabupaten Bintan Belajar Pengembangan Aplikasi   di Dinkominfosan Kota Yogya

 

 

Umbulharjo - Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kota Yogyakarta menerima kunjungan kerja dari Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau. Kunjungan tersebut dipimpin oleh Kepala Bidang Layanan E-Goverment Diskominfo Kabupaten Bintan, Andi Asrizal dan langsung oleh Sekretaris Dinkominfosan  Kota Yogyakarta Suciati Sah di Ruang Riset Kantor Dinkominfosan Kota Yogya, Selasa (21/11).

Dalam kunjungannya, Andi Asrizal menjelaskan bahwa tujuan datang ke Kota Yogyakarta untuk melakukan studi terkait pengelolaan E-Government dan penerapan smart city di Kota Yogyakarta. Menurutnya, perlu dilakukan studi di Dinkominfosan untuk pemantapan pengembangan aplikasi di Kabupaten Bintan.

“Kami telah memiliki aplikasi Sistem Informasi Kehadiran (SIKAB) Bintan, namun aplikasi tersebut belum terintegrasi menjadi satu seperti aplikasi Jogja Smart Service yang di miliki oleh Kota Yogyakarta. Kami berharap kedatangan kami bisa menambah referensi yang bisa kami terapkan dan memantapkan langkah kami,” ungkapnya.

Terkait dengan Smart City, Suciati menyampaikan bahwa pengelolaan Smart City merupakan hasil kolaborasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Yogyakarta dan perangkat daerah terkait. Penentuan program juga dilakukan berdasarkan komunikasi dengan Bappeda Kota Yogyakarta terkait perangkat daerah dapat mendukung program yang sesuai dengan tupoksinya. 

“Kehadiran aplikasi JSS di tahun 2018 berangkat dari visi untuk menyederhanakan layanan publik melalui digitalisasi dari layanan kependudukan, kesehatan, hingga penerbitan izin yang dibutuhkan oleh masyarakat. JSS ini tidak hanya untuk masyarakat ber-KTP Kota Yogya saja, tapi banyak juga layanan yang  bisa diakses KTP luar Kota Yogya, seperti kegawatdaruratan, akses WIFI publik juga pantauan CCTV,” jelasnya.

 

 

Layanan berbasis digital hadir sebagai inovasi untuk menjawab keresahan masyarakat dalam mengakses layanan publik. Aplikasi JSS diciptakan untuk menyederhanakan, memudahkan dan mempercepat pelayanan kepada masyarakat. Namun, Suciati menegaskan bahwa konsep smart city tidak hanya berbasis digital namun inovasi yang diciptakan untuk menyederhanakan, memudahkan dan memiliki manfaat yang besar untuk masyarakat.

“Smart City itu hanya digitalisasi, Pemerintah Kota Yogyakarta juga ada program Munggah, Mundur, Madhep Kali (M3K). Program milik Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Yogyakarta merupakan salah satu inovasi dalam penanganan permukiman kumuh di Kota Yogya agar lebih tertata dan mempermudah akses kegawatdaruratan seperti dilalui ambulans ataupun pemadam kebakaran,” terangnya.

Suciati juga membeberkan, pada awal pengembangan aplikasi JSS tidak serta merta tercipta aplikasi lengkap seperti saat ini. Dinkominfosan mengawali pengembangan dengan memasukkan komponen terpenting bagi para pegawai di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta, seperti menu absensi, ekinerja dan e office.

“Setelah seluruh perangkat daerah di Kota Yogyakarta memahami pentingnya keberadaan JSS, kami lakukan perbaikan terus menerus dan kami kembangkan menambah layanan publik untuk masyarakat. Tentunya ini bukan proses yang mudah dan sebentar,” ungkap Suciati.

Pihaknya juga berharap kunjungan ke Dinkominfosan dapat memberi manfaat dan referensi untuk semakin memantapkan Diskominfo Kabupaten Bintan dalam menerapkan dan mengembangkan aplikasi yang sudah diciptakan. (Chi)