Pegiat Media Sosial Garut Tingkatkan Kapasitas SDM di Kota Yogya

Umbulharjo - Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Garut bersama pegiat media sosial melakukan kunjungan kerja ke Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian (Diskominfosan) Kota Yogyakarta melalui kegiatan Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Komunikasi Publik tahun anggaran 2023. Rombongan diterima oleh Suciati Sah selaku Sekretaris Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kota Yogyakarta, pada Kamis (16/11/2023) di Ruang Rapat Lantai 1 Diskominfosan.

Margiyanto, selaku Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Garut menyampaikan maksud dan tujuannya ke Diskominfosan Yogyakarta sebagai bentuk pelaksanaan studi komparatif di wilayah Kota Yogyakarta. 

"Kunjungan kami adalah untuk mengetahui bagaimana peran Pemerintah Kota Yogyakarta dalam membangun kemitraan dengan pegiat media sosial", ujarnya. 

Margiyanto menjelaskan mengenai kondisi-kondisi di Kabupaten Garut, salah satunya mengenai  langkah-langkah untuk mengembangkan potensi pariwisata maupun agrowisata.

"Kita punya persoalan 80 persen wilayah di Kabupaten Garut itu daerah konservasi, sehingga secara pengembangan perekonomian kita memang agak sulit untuk berkembang menjadi wilayah industri", jelasnya.

Sementara itu, Suciati  menyebutkan bahwa Pemerintah Kota Yogyakarta memiliki aplikasi layanan masyarakat yaitu Jogja Smart Service (JSS), yang akan menerima aduan masyarakat melalui aplikasi sehingga dapat ditindaklanjuti sesuai dengan aduan masyarakat.

"Sebagai komitmen, karena ini berkaitan dengan kepercayaan masyarakat, tidak lagi berbicara soal sistem. Karena kalau kita tidak memberikan kepercayaaan, tidak memberikan kanal yang baik kepada publik dengan akurat, cepat, dan terpercaya mereka larinya kemana? Media sosial. Ketika mereka memasukkan ke media sosial apa? Kadang bisa menimbulkan persepsi buruk terhadap pemerintah", ucapnya. 

Dalam menyikapi perkembangan teknologi, Pemerintah Kota Yogyakarta membagi personil yang mempunyai kompetensi dan kemampuan dalam bidang tersebut.

"Kami mempunyai personil Satgas Media Sosial yang beranggotakan 66 personil, tidak hanya dari Kominfo namun kita menjaring dari semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Kenapa kita berbicara soal Satgas? Karena berbicara media sosial ini tidak berbicara hari, bulan, berbicara detik, dan kita tidak menjamin bahwa semua akan menggunakan kanal kita. Oleh karena itu media sosial harus dikelola juga", ujar Suciati.

Ia mengatakan bahwa fungsi publikasi media sosial dalam menyikapi isu-isu strategis berdasarkan analisis sehingga dapat menghasilkan konten.

"Dari teman-teman melakukan analisis terhadap isu-isu strategis itu kami membuat konten-konten seperti YK TV (Yogyakarta Tivi), kita juga memiliki akun pemerintah, kita memiliki teman-teman yang ditugaskan untuk membuat konten-konten,"katanya.

Ia juga menambahkan tentang upaya yang dilakukan Pemerintah Kota Yogyakarta dalam mempengaruhi cara pandang masyarakat terhadap sebuah konten yang dibuat. 

"Salah satu upaya yang kita lakukan yaitu framing. Makanya kita dalam berbicara publikasi, memframing berita itu ada empat, yaitu satu framing tentang ceremonial, yang kedua framing tentang figur, yang ketiga framing tentang menjawab isu publik, dan yang keempat adalah framing tentang sosialisasi program. Saya selalu menekankan pada teman-teman, tolong kalau membuat berita itu berdasarkan kaidah berita, yaitu 5W+1H", imbuhnya. (yan)