BSSN Ajak Tingkatkan Keamanan Informasi Digital dari Separatisme
UMBULHARJO - Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian (Diskominfosan) Kota Yogyakarta Tri Hastono menerima kunjungan Sandiman Muda Direktorat Operasi Keamanan dan Pengendalian Deputi Operasi Keamanan Sumber dan Sandi Badan Siber Sandi Negara (BSSN) Rikson Gultom beserta rombongan di Ruang Riset Diskominfosan Kota Yogya, Rabu (1/10).
Dalam kunjungan kali ini, selain silaturahmi juga mengajak Diskominfosan Kota Yogyakarta dan Bakesbangpol Kota Yogyakarta serta perangkat daerah lainnya membangun kerjasama terkait isu pengamanan didalam bidang pertanahan dan keamanan khususnya pada separatisme di Indonesia.
Hal ini disambut baik oleh Kepala Diskominfosan Kota Yogyakarta Tri Hastono. Pihaknya menyampaikan, Diskominfosan Kota Yogyakarta memiliki tim siber dan informasi khusus untuk menangani hack, ataupun berita buruk di Kota Yogyakarta.
Hal ini karena Diskominfosan Kota Yogyakarta erat kaitannya dengan pengamanan internet, keamanan informasi serta keamanan digital.
Dalam upaya pengamanan dan pengendalian informasi isu separatisme, sekarang ini penggunaan media sosial menjadi tantangan tersendiri terhadap penyebaran isu separatisme yang ada di Kota Yogyakarta.
“Terimakasih atas kunjungan ini, kami akan lebih intensif lagi terhadap isu separatisme yang berkembang di media sosial seperti propaganda, penyebaran hoaks, dan kampanye. Semoga dengan demikian iterasi digital ke masyarakat bisa berdampak baik,”jelasnya.
Sementara itu, Sandiman Muda Direktorat Operasi Keamanan dan Pengendalian Deputi Operasi Keamanan Sumber dan Sandi BSSN Rikson Gultom mengungkapkan, BSSN memiliki peran dalam melakukan pengamanan dan pengendalian informasi yang bersifat rutin mengenai isu separatisme.
Untuk itu, pihaknya mengajak kerjasama untuk saling mendukung dalam memberikan informasi data terkait dengan isu terkini mengenai separatisme di Kota Yogyakarta.
“Kami ingin bekerjasama dengan instansi Pemkot Yogyakarta dalam memberikan informasi data dan saling sharing informasi bersama BSSN. Hal ini untuk membantu kami dalam melakukan analisa kegiatan pengamanan Indonesia terutama kegiatan separatisme,”jelasnya.
Menurutnya dari pengamatan BSSN sampai saat ini di Kota Yogyakarta separatisme terbilang relatif aman. “Dari pengamatan yang kami lakukan relatif aman dan tidak terdeteksi secara gamblang, karena sini masyarakatnya saling ‘maklum’ dan bisa menerima, baik pendatang dan sesama masyarakat Kota Yogya itu sendiri,”ujarnya.
Namun pihaknya berharap, upaya pencegahan separatisme di Kota Yogyakarta terus dilakukan dari BSSN maupun pemerintah daerah melalui media online dan media sosial.
“Saya berharap, melalui kunjungan ini bisa berkolaborasi baik dari masyarakat, komunitas dan pemerintah baik pusat dan daerah, agar kerjasama sharing informasi bisa dimanfaatkan untuk kepentingan kedaulatan Republik Indonesia,”ungkapnya. (Hes)