Peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrator Kemenkes Belajar Inovasi Layanan Digital di Kota Yogya
Umbulharjo - Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian (Diskominfosan) Kota Yogyakarta menerima kunjungan peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) dari Kementerian Kesehatan, pada Senin (25/9) di Ruang Riset.
Pada kunjungan tersebut, peserta pelatihan yang merupakan PNS dari berbagai instansi di seluruh Indonesia ingin mempelajari bagaimana inovasi layanan yang ada di Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta, secara khusus aplikasi Jogja Smart Service (JSS), yang pada tahun ini ditunjuk Kementerian Dalam Negeri untuk mengikuti ajang United Nations Public Service Awards (UNPSA).
Kepala Diskominfosan Kota Yogyakarta, Ignatius Trihastono mengatakan, layanan berbasis digital hadir sebagai inovasi untuk menjawab keresahan masyarakat dalam mengakses layanan publik. Untuk itu aplikasi JSS diciptakan untuk menyederhanakan, memudahkan dan mempercepat pelayanan kepada masyarakat.
“Kehadiran aplikasi JSS di tahun 2018 berangkat dari visi untuk menyederhanakan layanan publik melalui digitalisasi, mulai dari layanan kependudukan, kesehatan, hingga penerbitan izin yang dibutuhkan oleh masyarakat, tidak hanya bagi yang ber-KTP Kota Yogya saja, tapi banyak juga layanan yang bisa diakses KTP luar Kota Yogya, seperti kegawatdaruratan, akses WIFI publik juga pantauan CCTV,” jelasnya.
Aplikasi JSS diciptakan untuk digitalisasi layanan, lanjut Trihastono, supaya layanan dapat berjalan lebih efektif dan efisien, menyederhanakan proses seseorang mengakses layanan dengan memotong jarak, waktu juga biaya, apalagi penduduk di Kota Yogyakarta dari beragam usia mayoritas sudah terpapar internet, didukung dengan adanya 1.064 titik WIFI publik yang bisa diakses secara gratis.
“Ketika membuat sebuah inovasi kaitannya dengan pelayanan kepada masyarakat, fokusnya tidak hanya pada produknya yang hebat dan mendapat pengakuan dalam banyak ajang penghargaan, tapi apa dampak dan manfaat yang akan didapatkan masyarakat ketika ide tersebut dieksekusi. Jadi tujuannya jelas, untuk menjawab persoalan yang dirasakan masyarakat untuk kepentingan layanan masyarakat yang jauh lebih sederhana, cepat, dan tidak memakan biaya tinggi,” katanya.
Sementara itu Pendamping PKA Kementerian Kesehatan Dorce Tandum mengungkapkan, Pemkot Yogyakarta menjadi tujuan untuk studi terap karena inovasi layanan berbasis digital yang dimiliki sangat baik, melalui pengembangan aplikasi yang dilakukan.
“Kami hadir ke sini dengan tujuan untuk studi terap bagaimana proses penciptaan inovasi layanan publik, mulai dari penggagasan ide, manajemen kinerja, penerapan dan pengembangannya, yang nantinya akan menjadi referensi bagi para peserta PKA dalam menyusun Program Perubahan atau Proper untuk diterapkan di masing-masing instansi asal,” ungkapnya. (Jul)