Universitas Pertama di Kendal Ngangsu Kawruh di Kota Jogja

Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian (Dinkominfosan) Kota Jogja menerima kunjungan dari Universitas Selamat Sri (UNISS) Kendal. Rombongan berjumlah 74 orang terdiri dari 63 mahasiswa dan 11 dosen dipimpin oleh Dekan FISIP Universitas Selamat Sri, M. Fathuriza. Rombongan tiba tepat pukul 11.00 WIB pada Rabu (7/12) dan diterima secara langsung di Grha Pandawa Balai Kota Jogja oleh Sekretaris Dinkominfosan Kota Jogja, Suciati Sah.

Fathuriza selaku Dekan FISIP UNISS Kendal menyampaikan maksud dan tujuannya berkunjung ke Pemerintah Kota (Pemkot) Jogja adalah sebagai salah satu pelaksanaan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) bagi mahasiswa. Ia menekankan mengenai peningkatan motivasi mahasiswa dalam pengetahuan dunia kerja khususnya di bidang teknologi informasi hingga komunikasi dalam konteks pemerintahan.

“Kami memilih Dinkominfosan Kota Jogja sebagai tujuan yakni karena kami sebagai Universitas pertama yang ada di Kendal ingin mencari ilmu di Kota Jogja. Kami di sini ngangsu ilmu, ingin memohon ilmu, pengetahuan yang nantinya bermanfaat bagi mahasiswa dan mahasiswi kami dan juga daerah kami,” terang Fathuriza.

Suciati Sah selaku Sekretaris Dinkominfosan Kota Jogja menyambut baik maksud dan tujuan yang disampaikan Dekan FISIP UNISS Kendal melalui sambutannya. Sekretaris Dinkominfosan Kota Jogja yang akrab disapa Suci menyampaikan terima kasih atas dipilihnya Pemkot Jogja khususnya Dinkominfosan Kota Jogja sebagai tujuan kegiatan KKL mahasiswa dan mahasiswi FISIP UNISS Kendal. Ia menekankan semoga dalam sharing ilmu pada kegiatan KKL ini diperoleh pengalaman dan informasi yang baik terutama dalam mengenal dunia kerja di bidang teknologi informasi dan komunikasi di pemerintahan.

 

“Saya sangat bersyukur dan sangat bahagia sekali bapak, ibu, dan teman-teman telah memilih Pemkot Jogja khususnya Dinkominfosan Kota Jogja sebagai lokasi bapak, ibu, dan teman-teman untuk sharing ilmu. Semoga sharing kali ini dapat menjadi pengalaman yang tak terlupakan bagi teman-teman dalam mengenal dan mengimplementasikan ilmu di dunia kerja,” kata Suci.

 

Sambutan oleh Sekretaris Dinkominfosan Kota Jogja kemudian dilanjutkan dengan pemaparan dan diskusi. Suci dalam membuka paparannya menampilkan sebuah video profil Jogja Smart City yang secara singkat menceritakan mengenai dinamika Kota Jogja yang berkaitan dengan dunia digital baik dalam layanan bagi masyarakat hingga pemanfaatan teknologi informasi oleh masyarakat sendiri sehingga Kota Jogja menyandang Smart City.

 

Diskusi pun berlangsung sangat menarik, terlalu banyak mahasiswa yang ingin mengajukan pertanyaan dan pendapatnya namun terbatas oleh durasi. Salah satu penanya yang merupakan mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi menanyakan tentang salah satu fasilitas yang disediakan oleh Pemkot Jogja yakni Wifi publik berkaitan dengan sisi negatif akses internet bagi anak. Menurutnya banyak konten negatif yang beredar di internet berbahaya apabila dikonsumsi oleh anak di bawah umur, sehingga ia mempertanyakan bagaimana tindakan Dinkominfosan Kota Jogja dalam menanggapi kekhawatiran tersebut.

“Penggunaan Wifi publik oleh masyarakat harus melalui login menggunakan ID dan password JSS (Jogja Smart Service) dimana pemilik akun JSS adalah orang tua. Nah, ini menjadi salah satu filter agar anak-anak tidak sembarangan menggunakan Wifi publik karena harus dalam pengawasan orang tua,” tegas Suci.

 

Suci juga menekankan bahwa Dinkominfosan Kota Jogja terus berupaya bersama dengan ISP (Internet Service Provider) untuk melakukan penyaringan konten-konten yang ada di internet. Pemblokiran konten negatif oleh ISP menjadi penegasan perlindungan anak dari konten negatif pada saat mengakses internet khususnya pada fasilitas Wifi publik. (&re)