City Branding Kota Yogya Jadi Inspirasi Kota Magelang

Umbulharjo - Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian (Dinkominfosan) Kota Yogyakarta menerima kunjungan dari Badan Pembangunan Perencanaan Daerah (Bappeda) Kota Magelang Provinsi Jawa Tengah terkait studi banding City Branding  Pemerintah Kota Yogyakarta. Rombongan diterima oleh Kepala Dinkominfosan Kota Yogyakarta Ignatius Trihastono di ruang riset pada Rabu (21/9).

Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan Badan Pembangunan Perencanaan Daerah Kota Magelang menjelaskan maksud dan tujuan rombongan mengunjungi Dinkominfosan Kota Yogyakarta berlatar belakang Bappeda Kota Magelang sedang melaksanakan kegiatan perumusan rekomendasi atas rencana penetapan peraturan baru dan atau evluasi terkait policy paper evaluasi city branding ‘Magelang Kota Sejuta Bunga (MKSB)’.

“Kami bermaksud melakukan studi banding terkait city branding Kota Yogyakarta yang harapannya dapat kami terapkan di Pemerintah Kota Magelang,” jelasnya.

Ignatius Trihastono menjelaskan perumusan city branding di Pemerintah Kota Yogyakarta menjadi suatu hal yang sangat penting. Sebagai identitas visual, logo fungsi sebagai identitas, penanda pengenal, pembeda yang dapat merepresentasikan brand personality. Oleh karena itu, Pemerintah Kota Yogyakarta menerapkan logo Kota Yogyakarta yang memiliki nilai spirit dan menarik daya ingat seluruh lini masyarakat yang mencerminkan nilai positif.

“Pemerintah Kota Yogya membedakan tagline dan branding, tidak kami paksakan menjadi satu bagian seperti logo branding ‘YK’ muncul tanpa menghapus tagline yang sudah lama melekat di masyarakat ‘Yogya berhati nyaman’. Keduanya berjalan beriringan tanpa perdebatan,” ujar Trihastono.

Logo ikonik YK inisial huruf Y dan K yang merepresentasi kata Y-ogya dan K-arta dengan komposisi grafis yang miring ke atas melambangkan spirit dinamis, akseleratif dari setiap stake holder Kota Yogyakarta untuk selalu menghasilkan karya yang lebih baik, layanan yang lebih baik dan prestasi yang lebih baik.

“Proses pembuatan city branding ini tentunya tidak hanya dari unsur pemerintah saja, tapi Pemerintah Kota Yogya mengajak komunitas kesenian yang ada di Kota Yogya sebagai perwakilan dari masyarakat untuk turut membentuk logo Kota Yogyakarta,” tambahnya.

Trihastono berharap kedepannya logo ‘YK’ tidak hanya digunakan di pemerintah saja namun juga dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat Kota Yogyakarta. “Logo in ikan berangkat dari potensi daerah dan kreatifitas masyarakat. Harapannya kedepannya bisa berkembang yang tidak hanya sebatas logo tapi penyebarannya ke segala urusan, seperti oleh-oleh khas Yogya terdapat logo ‘YK’ jadi masyarakat dari luar kota pun mengingat dan hafal itu bagian dari Kota Yogyakarta,” tambahnya. (Chi)