Diskominfosan Kota Yogya Terima Kunjungan Tim Riset IPDN
Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian (Diskominfosan) Kota Yogyakarta menerima kunjungan tim riset dari Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) pada Selasa (06/04). Kunjungan tim riset yang dipimpin oleh Dr. Ismail Nurdin dilakukan dalam rangka focus group discussion (FGD) mengenai “Pengelolaan Informasi Smart City”.
Rombongan tim riset diterima dengan tangan terbuka oleh Kepala Diskominfosan, Trihastono, di Ruang Riset Teknologi. Trihastono lalu menjelaskan latar belakang kemunculan Smart City di Kota Yogyakarta yang memanfaatkan aplikasi Jogja Smart Service (JSS).
Salah satunya adalah mengatasi keterbatasan sumber daya manusia yang kemudian tugas dan fungsinya digantikan oleh teknologi digital. Keuntungan lainnya adalah teknologi digital membuat beberapa proses seperti pengajuan surat dan perizinan menjadi paperless.
“Jogja Smart Service diluncurkan pada tahun 2018. Harapan kami dapat menjadi Balaikota Yogya di dunia maya. Jumlah penggunanya sekarang mencapai 75 ribu lebih. Kita punya tim relawan diseminasi informasi, tugasnya antara lain untuk menyosialisasikan JSS ke masyarakat,” terang Trihastono.
Kepala Bidang Infrastruktur Telematika (Kabid IT), Suciati Sah, juga memberikan penjelasan tambahan, “Kota Yogyakarta telah memiliki layanan aplikasi online sejak tahun 2000-an. Hanya saja baru disatukan dalam aplikasi JSS pada 2018. Tujuannya adalah menciptakan integrasi data dan layanan, sehingga memudahkan masyarakat.”
Layanan dalam JSS tidak hanya diperuntukkan pada dimensi pemerintahan dengan berbagai macam layanan unit kerja. JSS juga turut dijadikan ruang partisipasi aktif pemberdayaan warga. Salah satunya pada dimensi ekonomi dan masyarakat, yaitu program “Nglarisi” dan “Gowes Kota Yogyakarta”.
"Nglarisi" merupakan aplikasi pemesanan konsumsi rapat ke Gandeng-gendong. Sedangkan "Gowes Kota Yogyakarta" ialah aplikasi panduan gowes dengan rute-rute menarik di kampung-kampung Kota Yogyakarta. Kedua aplikasi tersebut dikembangkan dengan tujuan untuk memberdayakan serta mempromosikan potensi kampung.
Nurdin menyahut, “Apa yang dikembangkan Pemkot Yogya dengan JSS sangat menarik. IPDN sendiri sedang berusaha memotret integrasi pemberdayaan dan pemandirian masyarakat dalam sebuah teknologi informasi. Apa yang disampaikan dalam FGD di luar ekspektasi kami.” (Fjr)