Pemkot Yogya Rutin Lakukan Pengamanan Data
Sehubungan dengan situasi dan kondisi keamanan di Kota Yogyakarta, Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta secara terus menerus melakukan upgrade Pusat Data setidaknya dilakukan selama tiga bulan sekali.
Salah satu perangkat keras yang mengalami perubahan yang sangat pesat adalah terletak pada Media Penyimpanan Data/ Pusat Data. Kepala Seksi Perangkat Keras dan Infrastruktur Telematika Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Kota Yogyakarta, Gregorius Wiranarada mengatakan, kegunaan media penyimpanan data ini dapat digunakan untuk proses dan menyimpan data .
“ Pusat data selalu kita cek secara berkala, ini dilakukan setiap tiga bulan sekali, dilihat apakah ada gangguan. Selain itu kita juga memiliki data center yaitu Uninterruptible Power Supply (UPS) sebagai alat back up listrik ketika PC kehilangan energi dari sumber utamanya, karena server tidak boleh mati. Jika mati maka akan terjadi gangguan terhadap layanan di Pusat data,” ungkapnya.
Selain itu, Pusat data merupakan catu daya atau cadangan, koneksi komunikasi data redundan, pengontrol lingkungan seperti AC, ventilasi serta pencegah kebakaran dan berbagai perangkat keamanan lainnya, ini dapat digunakan oleh seluruh OPD/Unit Kerja di Pemkot Yogya dengan menggunakan aplikasi Jogja Smart Service (JSS).
JSS merupakan sebuah layanan public dalam konsep satu pintu, berupa daftar layanan Pemkot Yogya yang dapat diakses langsung oleh masyarakat dengan mengedepankan pelayanan mandiiri, sehingga tidak perlu menggunakan berbagai media untuk aksesnya.
Diharapkan dengan banyaknya layanan yang terdapat di JSS, membuat peran pusat data tersebut sangat penting. “ Server yang dimaksud adalah tempat penyimpanan sistem informasi, seperti E-Kinerja, E-Office, sistem pegawai, sistem keuangan dan masih banyak lagi, semuanya disimpan didalam pusat data,” jelasnya.
Ia menambahkan, dalam ruang penyimpanan di pusat data, tidak semua orang bisa masuk. Ini merupakan salah satu upaya untuk melindungi apa yang ada di dalam Pusat data. “ Kami melakukan pengamanan secara fisik juga , hanya orang tertentu yang bisa masuk ke ruang pusat data. Karena, diruang tersebut banyak data yang harus dilindungi,” jelasnya. (Hes)