Penerimaan Studi Lapangan Diklat Sandiman Dasar Angkatan Ke 208 dan 209 di Pemkot Yogyakarta
Berkaitan dengan pengelolaan sandi dan keamanan jaringan, Pemerintah Kota Yogyakarta menerima Kunjungan dari Studi Lapangan Diklat Sandiman Dasar Angkatan Ke 208 dan 209 di Ruang Bima, Balaikota Yogyakarta, Jumat (31/8).
Sebanyak 34 orang yang ikut dalam Kunjungan Studi Lapangan Diklat Sandiman Dasar Angkatan Ke 208 dan 209 mewakili Pemerintah Daerah.
Melalui Perda Kota Yogyakarta No.5 Tahun 2016 tentang Pembentukan Perangkat Daerah Kota Yogyakarta, telah dibentuk OPD baru, salah satunya Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian (Tipe A) merupakan peleburan dari Bagian Humas dan Informasi, Bagian Umum serta Bagian Teknologi Informasi Telematika.
Pemerintah Kota Yogyakarta telah membentuk Jaring Komunikasi Sandi (JKS) Internal yang tersebar di 55 titik hingga Kecamatan, serta Tim Pengamanan Sinyal Frekuensi yang melibatkan Satpol PP, Dinas Pemadam Kebakaraan serta Bagian Protokol, sehingga koordinasi lintas sektor dapat lebih mudah dilakukan.
Selain itu Tim Pengamanan Sinyal Frekuensi ini sendiri berperan dalam pengamanan informasi, serta membantu Pejabat Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi (PPID).
Guna mengklasifikasi jenis Informasi yang Terbuka dan Dikecualikan dalam upaya melaksanakan amanat Undang-Undang No 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Peraturan Komisi Informasi (PERKI) Nomor 1 Tahun 2010 tentang Standar Layanan Informasi Publik.
Pimpinan Rombongan Badan Siber dan Sandi Negara, Wida Sandrayanti mengatakan, “kegiatan studi lapang ini dimaksudkan sebagai sarana untuk membandingkan dan melihat kegiatan persandian sesungguhnya di unit teknis persandian baik di pusat maupun unit teknis persandian daerah, serta melihat dan merasakan jejak persandian di Indonesia ”.
Disamping itu Staf Ahli Walikota Bidang Umum Tri Widyanto mengatakan kunjungan ke Museum Sandi Negara dapat menjadi salah satu agenda dalam Kegiatan Studi Lapangan Diklat Sandiman Dasar dengan harapan para peserta dapat belajar langsung memahami perkembangan sejarah persandian dari waktu ke waktu.
“Saya berharap agar kunjungan ke Museum Sandi Negara dapat menjadi salah satu agenda dalam Kegiatan Studi Lapangan Diklat Sandiman Dasar kali ini, dengan harapan para peserta dapat belajar langsung sekaligus mendapatkan kajian penting dalam melengkapi dan memahami perkembangan sejarah persandian dari waktu ke waktu”ujarnya.
Kepala Dinas Komunikasi dan Persandian Kota Yogyakarta, Tri menambahkan bahwa dalam membicarakan Persandian tidak akan lepas dari Kota Yogyakarta.“Jika membicarakan Persandian tidak akan lepas dari Kota Yogyakarta, karena konon katanya Persandian dimulai di Kota Yogyakarta” ungkapnya. (Hes)