Dinas Kominfosandi Kota Jogja dan Awak Media Studi Banding Smart City Ke Pemkot Denpasar

Sebuah ruangan berukuran  besar dilengkapi  dengan  TV  monitor berukuran besar berjejer di dinding ruangan berbentuk setengah  oval.  Persis di depannya terdapat  9   unit  komputer  disusun  berderet tiga.  Ada tiga orang operator berada di depannya sedang mengamati dengan cermat. Sesekali mereka melakukan percakapan telpon.  Di sisi kiri ruangan itu  juga terdapat  TV monitor  yang lebih kecil di depannya juga terpampang beberapa unit komputer dan beberapa operator. Sedangkan di sudut kanan ruangan  juga terdapat beberapa unit tv monitor yang dipasang terpisah. Udara di ruangan itu terasa sejuk bahkan cenderung dingin.  Ruangan berkarpet abu-abu itu sangat nyaman. Itulah suasana di ruang Damamaya Denpasar Cyber Monitor . Ruangan dimana semua informasi tentang tentang Kota Denpasar dipantau, direkam, didata, dianalisa dan diteruskan ke Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk ditanggapi, ditindaklajuti dan dicarikan solusi secara tepat, cepat dan akurat. Dari ruangan ini semua data tentang Kota Denpasar terintegrasi.

Tertarik dengan pelayanan  berbasis tekonologi itu, Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Kota Yogyakarta bersama para awak media yang tergabung dalam Paguyuban Wartawan Kota (Pawarta) Kota Yogyakarta melakukan kunjungan  kerja (press tour ) ke Pemerintah Kota Denpasar. Kunjungan kerja yang  dilaksanaka,  Senin, (26/03/2018) itu bertujuan ingin melihat secara langsung pengelolaan akun media sosial dan pengintegrasian data melalui Damamaya Denpasar Cyber Monitor dalam mendukung kota cerdas (smart city ).

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Denpasar , I Made Agung , SE.M.Si menjelaskan  Damamaya Denpasar Cyber Monitor  merupakan pusat layanan informasi berbasis teknologi Informatika yang mengintegrasikan beberapa layanan kepada masyarakat.

Sebanyak  12 layanan  yang berintegrasi ke dalam Damamaya Denpasar Cyber Monitor, yakni : CALL CENTER 112,  PRO DENPASAR, GEO PORTAL, Area Traffic Control System (ATCS), Sistem Informasi Distribusi Ar Bersih (e-SIDAB), Denpasar Integrated Resources Government System (DIRGENS), GPS – TRACKING,  e-SEWAKA DHARA, Sosial Media, SAFE CITY, PUSAT DATA  dan INFO HARGA PASAR.

Salah satu  dari ke-12 layanan berbasis teknologi itu, adalah  layanan  Pro Denpasar. . Layanan ini menjadi primadona di Pemerintah Kota Denpasar. Pro Denpasar, sebuah aplikasi berbasis website maupun mobile Handphone android dan IOS itu  selama ini  dinilai mampu  meningkatkan partisipasi dan mendekatkan Pemerintah Kota Denpasar dengan masyarakatnya. Aplikasi  ini berperan sebagai alat bantu monitoring dan verifikasi program pembangunan serta pengaduan  masyarakat di Kota Denpasar Bali.

Pro Denpasar merupakan sebuah aplikasi mobile yang memberikan kesempatan kepada masyarakat  untuk melakukan komunikasi dua arah untuk berperan serta dalam melakukan pengawasan terhadap jalannya pemerintahan di lingkungan Pemkot Denpasar.   Yang  disampaikan masyarakat (publik) berupa pengaduan, kritik, saran, maupun masukan lainnya.

Pro Denpasar diharapkan akan menjadi media pengawasan dari masyarakat terhadap jalannya roda  pemerintahan di lingkungan Pemkot Denpasar dan diharapkan dapat menghasilkan output yang lebih sempurna terhadap pemerintah, masyarakat dan semua elemen yang ada di Kota Denpasar.

Sementara itu, (Plt) Kepala Dinas Kominfo dan Persandian Kota Yogyakarta mengapresiasi terobosan inovasi yang dilakukan oleh Pemkot Denpasar yang mengintegrasikan semua informasi data melalui teknologi untuk lebih mendekatkan publik dan Pemerintah.

Trihastono juga mengapresiasi  Pemkota Denpasar  yang memanfaatkan segala yang dimiliki  dengan tidak hanya terjebak pada  konteks kemasan, trend atau cita rasa, tetapi dengan peralatan yang terukur  Pemkot Denpasar mampu menjawab kebutuhan masyarakat. “ Yang kita apresiasi adalah semuanya ful-optimal  dimanfaatkan. Artinya Kota Denpasar sendiri tidak  terjebak dalam konteks kemasan, trend atau citra saja tetapi dengan peralatan yang benar benar terukur ,  artinya peralatan itu berdasarkan pada kebutuhan kebutuhan,”ujar Trishastono saat berada Damamaya Cyber Center.

Trihastono menambahan dengan  anggaran yang tidak terlalu  luar biasa  Pemkot Denpasar mampu memanfaatkannya untuk melakukan inovasi yang memberi manfaat besar dalam menjawab permasalahan dan mendekatkan masyarakat dengan pemerintah. Semangat ini, menurut Trihastono yang harus ditiru dan diterapkan di Pemerintah kota Yogyakarta. “Dari aspek anggaran tidak terlalu luar biasa. Artinya mereka menjawab permasalahan permasalahan dan kebutuhan kebutuhan serta melakukan inovasi dengan berdasarkan pada riil kemampuan . Dan semua yang tersajikan tadi benar benar memiliki kemanfaatan, kemudian dapat mendekatkan layanan kepada publik,” terang Trishastono.

Damamaya Denpasar Cyber Monitor  dioperatori oleh 14 orang. Mereka terbagi dalam dua shift, yakni pagi dan malam.  Yang menarik adalah para operator   itu memegang nomor telepon penting yang setara dengan perintah Walikota. Setiap kepala OPD atau siapa saja yang  mendapat telpon atau SMS (WA) dari nomor sakti itu harus membacanya sebagai sebuah perintah dari Walikota meskipun yang mengirim hanyalah seorang operator yang memiliki jabatan staf atau tenaga teknis. Para pejabat atau kepala OPD juga harus mengaktifkan seluler mereka 24 jam.  Kapanpun  mendapat kiriman informasi harus sesegera mungkin ditindaklanjuti. (@mix)