Genjot Smart City, Pemkot Integrasikan 63 Sistem Informasi Manajemen
Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian (Diskominfo) menggelar Workshop Implementasi Smart City di ruang Yudistira Balaikota, kamis (21/12). Walikota Haryadi Suyuti pun meminta seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk mulai membuka diri dengan lompatan teknologi yang begitu luar biasa.
“Sejak mengawali ide Smart City pada 2001 kini Yogyakarta sudah memasuki grade ketiga,” Ucap Haryadi Suyuti dalam sambutannya yang dibacakan Asisten Umum Ponjosiwi.
Sehingga, ia melanjutkan, saat ini yang perlu menjadi penekanan adalah adanya integrasi sistem teknologi informasi menuju excellence service.
Melalui workshop ini, mudah-mudahan mampu menjadi pintu pembuka untuk mengoptimalkan konsep Smart City dengan salah satu upayanya yaitu mengintegrasikan 63 Sistem Informasi Manajemen (SIM) Pemerintah untuk pengembangan aplikasi pelayanan umum yang dapat diakses secara mudah oleh masyarakat.
Haryadi menekankan bahwa tujuan terpenting smart city adalah memberikan akses pelayanan yang benar-benar bisa dirasakan oleh masyarakat secara langsung.
“Serta mampu menjembatani antara ekspektasi masyarakat akan sebuah pelayanan prima dan kemampuan sumber daya aparatur Pemerintah dalam memenuhi harapan-harapan masyarakat,” tandasnya.
Lebih jauh ia menjelasakan bahwa konsep smart city adalah upaya efisiensi pemanfaatan sumber daya kota dengan lebih efektif dan efisien untuk memaksimalkan pelayanan kepada warga.
Haryadi juga mengingatkan, bawhwa tantangan kedepan Smart City tidak hanya diterjemahkan sebagai Smart Technology, namun juga Smart Solution dengan memberi solusi-solusi cerdas terhadap dinamika serta mampu menjawab permasalahan masyarakat saat ini.
Untuk itulah ia mendorong agar semua OPD bersikap adaptif terhadap kebutuhan masyarakat. Sehingga smart city bukan hanya untuk mengejar prestisius, namun yang terpenting adalah smart city tersebut dapat memberikan manfaat kepada masyarakat.
Plt Kepala Dinas Komunikasi Informasi dan Persandian Kota Yogyakarta Tri Hastono menambahkan, smart city harus diikuti dengan sikap adaptif terhadap kebutuhan masyarakat. “Prinsipnya yakni sederhana dan menjawab,” tegasnya.
Ia menegaskan bahwa semua OPD ada kaitannya dengan smart city ini, karena itulah ia meminta semua OPD untuk berpartisipasi mewujudkan smart city. “Smart city ini jelas membutuhkan peran seluruh OPD,” tegasnya.
Oleh karenanya upaya perwujudan Yogyakarta Smart City tidak hanya akan berhenti pada langkah digitalisasi dan pembuatan aplikasi pelayanan publik semata.
“Namun bagaimana mewujudkan langkah-langkah yang mewujudkan pelayanan publik yang terintegrasi, mudah, transparan, dan akuntabel,” pungkasnya.
Dalam seminar tersebut juga dilangsungkan penyerahan sejumlah penghargaan yang telah berhasil di raih Pemkot Yogyakarta dalam ajang Rating Kota Cerdas Indonesia (RKCI) 2017.
Pada ajang tersebut Pemkot berhasil memboyong delapan penghargaan sekaligus, diantaranya Rating kesehatan cerdas, rating kesiapan infrastruktur, rating ekosistem kompetitif, rating pengembangan dan pengelolaan kota, rating lingkungan cerdas, rating ekosistem inovasi, rating digital goverment readiness kategori kota menuju cerdas untuk kota sedang.
Selain itu Pemkot juga berhasil memboyong penghargaan innovative government award 2017 peringkat ke-10 dari Kementerian Dalam Negeri. (Tam)